Berpikir Kedepan Tapi JASMERAH

Jumat, 11 November 2016

BELAJARLAH KEPADA SEMUT.!








Beberapa hari lalu tepatnya hari kamis, pada saat itu ketemu dengan seorang pemudi yang menurut saya dapat dikategorikan cerdas dan juga nasionalis abis. Pemudi tersebut tidak ingin untuk disebutkan namanya sebab menurutnya apalah arti sebuah nama yang paling berarti baginya adalah bagaimana menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Kedengarannya sangatlah simple tapi jika dipahami dengan baik, maka semua itu terdapat dalam ajaran Mesias, Yesus Kristus. Kasihilah sesamamu manusia layaknya engkau mengasi diri sendiri. Kasih yang tidak ada batasnya sangat jarang dimilki oleh orang-orang zaman sekarang.

Pemudi ini kenal dengan baik dengan saya, mulai dari segala kegiatannya yang selalu dalam pelayanan dan juga beberapa kegiatan organisasi dan hampir semua dari kegiatannya adalah bersifat sosial dan berbagi ilmu dengan yang lain. Tujuannya hanyalah ingin mentransfer energi positif yang dimilikinya kepada teman-teman dan generasi muda lainnya, bagaimana anak-anak muda zaman sekarang wajib peduli dengan rakyat, dunia disekelilingnya dan keluarga. Kegiatan yang sangat mulia ini menurut saya sangatlah baik jika pemuda-pemudi yang lainnya sama seperti ini orang, saya yakin 10 tahun kedepan bangsa Indonesia tanah air yang kita cintai ini akan lebih baju dan mungkin akan menjadi poros pergerakan dunia.

Dia berkata dengan mengutip salah satu isi Kitab Amsal “Hai pemalas Belajarlah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak, biarlah tidak ada pemimpinnya pengaturnya atau penguasanya dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Hai pemalas berapa lama lagi engkau akan berbaring.? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu.?” Sebuah kalimat yang sangat memotivasi untuk selalu melakukan hal-hal yang positif tanpa menunggu arahan dari siapapun. Sebab manusia adalah mahluk yang sangat mulia diberikan akal juga pikiran untuk dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

Namun kenyataan banyak manusia tidak memahami betapa mulia dirinya. Kenapa hal ini bisa terjadi.? Ya karena mereka tidak mengenal dengan sangat mendalam Sang Pencipta dan tidak bersahabat dengan Alam yang Sang Pencipta titipkan kepada manusia. Untuk mengenal Sang Pencipta dengan intim maka sering lah membaca dan memahami ajarannya lalu kemudian implementasikan dengan baik. Ya betul...terkadang ini juga sangatlah susah.. namun lebih susah jika tidak pernah ada niatan untuk berubah ke hal yang lebih baik. Sampai kapan anda akan berubah, apa menunggu sampai Tua, menunggu sampai memutih rambut atau menunggu ketika nafas kehidupan akan berhenti. Percayalah itu akan sia-sia. Tidak kata nanti yang ada hanyalah Do it now.!

Kemudian ada satu hal yang saya juga belum temukan jawaban dari pertanyaan si pemudi tadi. “Bahwa kenapa ya Mba Mey orang yang baik itu selalu dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.?” Mendengar pertanyaan pemudi tadi, saya pahami bahwa pemudi ini sudah sering juga dimanfaatkan oleh mereka yang mungkin kurang bertanggungjawab, dimanfaatkan kebaikannya, ketulusannya, juga semangat juang tanpa pamrih dalam berbagi dan mencerdaskan generasinya. Saya hanya menyampaikan bahwa terkadang kita juga perlu tegas dan bersikap bijaksana melihat hal itu. Pahami terlebih dahulu reaksi-aksinya setelah itu baru memberi tindakan yang sifatnya tidak menjatuhkan tapi lebih kepada kebaikan satu dengan yang lain.

“Tidak ada musuh yang abadi yang ada hanyalah kepentingan sesaat” Meiniwan Halawa.

 
Share:

0 komentar:

HOT TOPIC

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support