Berpikir Kedepan Tapi JASMERAH

  • Sekilas Saja

    Hidup adalah tujuan untuk Mengikuti Kristus.Bekerja bagiku adalah Hobi.Belajar adalah suatau kesenangan.,

  • SIAPA IDOLA-Mu..?

    Sering sekali kalimat ini dilontarkan oleh para motivator diluar sana kemudian banyak tanggapan bermunculan mulailah keluar nama-nama artis,

  • Hakikat Pemuda dalam Menyikapi Isu SARA di DKI Jakarta.

    Bulan oktober 2016 menjadi saksi kejadian yang membuat heboh seluruh jagat raya dan terkhusus masyarakat DKI Jakarta.

  • Yayasan Aku Dan Sukarno

    YADS adalah wadah bagi para insan sukarnois, pemerhati Sukarno, pengkaji ajaran Sukarno, para penapak-jejak sejarah Sukarno yang ingin berkarya dan belajar dari para pendiri Bangsa seperti Sukarno.

  • Tips “Fashion” yang Wajib Diketahui Semua Wanita

    wanita adalah seorang yang paling peduli dengan pakaian yang hendak digunakan alam berbagai kegiatan, kekantor hangout bareng teman, pesta atau kegiatan resmi lainnya

Rabu, 07 Desember 2016

Jangan Takut Aku Bersamamu.

Aku berjalan bersama Tuhan, tetapi ketika aku melihat jalan didepanku aku menjadi ragu dan gentar. Namun, Tuhan berkata  dengan lembut.
‘Jangan takut, ditengah badai, diantara kegelapan, dalam lembah kekelaman sekalipun, Aku bersamamu.
Aku mulai melangkah lebih jauh bersama Tuhan dan melihat sungai yang besar terbentang di hadapanku. Aku mulai putus asa dan berhenti berjalan. Namun, Tuhan berkata sambil mengulurkan tanganNya;
‘jangan takut, taka da yang mustahil bagiKu, semua dapat Ku lakukan untukmu, Sungai kemustahilan adalah sungai pengharapan dan sukacita di dalamku, Percayalah, Aku bersamamu’
Aku berlari sepanjang jalan kehidupan lalu bertemu dengan seseorang yang tampak duduk terengah-engah. Lalu Tuhan memintaku menghampirinya. Ternyata orang tersebut sudah tidak sanggup berlarilagi,  tiba-tiba Tuhan memintaku lagi untuk menopangnya dan berlari bersamanya. Aku menolak dan berkata aku merasa tidak sanggup, aku tidak memiliki apapun untuk dapat menolong orang ini. Namun, Tuhan memegang pundakku dan berkata;
‘Jangan takut, Aku selalu menyediakan apa yang kau perlukan, lakukan saja bagianmu, kau memiliki Aku dan itu lebih dari cukup, Ingatlah Aku selalu bersamamu’.
Dalam setiap langkah kehidupanku, terdengar suara Tuhan berkata dengan penuh kasih;

‘Jangan takut memulai sesuatu dari kegagalan masa lalu, jangan takut untuk memberikan ‘air’ bagi orang lain walaupun kau tengah berada di padang gurun kehidupan, Jangan takut untuk memulai bertindak bagi kebenaran, jangan takut akan pendapat buruk orang lain tentangmu, Jangan takut Kuatkankanlah dan teguhkanlah hatimu, Aku akan selalu bersamamu’


Share:

Senin, 21 November 2016

SOEKARNO BUKAN KOMUNIS

SOEKARNO BUKAN KOMUNIS
 (Marhaenisme, Sosialisme, dan Komunisme)
 
Soekarno Untuk Rakyat Indonesia, YADS 
Diskusi malam itu memacu semangat saya menuliskan mengenai idelogy Soekarno (Marhaenisme, Sosialisme, dan Komunisme), sebab masih ada dari kalangan teman-teman mahasiswa yang kadang-kadang terbalik mengartikan pemikiran Soekarno ini, bahkan masih ada yang mengatakan Soekarno Komunis dan sebagainya. Semoga penjelasan singkat saya ini akan membantu, sebab saya juga masih banyak belajar, hehehehe
Soekarno telah memiliki suatu konsep ideology politik yang disebut dengan  sosionasionalisme. Dalam suratnya “fikiran Ra’jat” tahun 1992, yaitu nasionalisme masyarakat yang timbul dari keadaan-keadaan yang nyata dari masyarakat. Jadi nasionalisme yang dimaksud bukan nasionalisme “ngalamun”, bukan nasionalisme “kemenyan” bukanlah nasionalisme “melayang” tetapi nasionalisme yang dengan kedua kakinya berdiri didalam masyarakat. Betul bahwa tidak dipungkiri Soekarno mengilhami ideology tersebut dari Karl Marx dan Lenin dengan memberi warna baru, perbedaan sosio nasionalisme dengan sosialisme terletak pada basis massanya, dimana sosialisme berbasiskan kaum buruh, sedangkan sosio nasionalisme  berbasiskan kaum tani, hal ini dikarenakan pada masaa itu masyarakat Indonesia mayoritas agraris. Dimana pemikiran marx dan lenin telah direvisi oleh Soekarno secara umum. Dimana eksistensi kaum buruh (proletar) dalam teori marx dan lenin kemudian tergantikan dengan kaum tani (sebagai kaum marhaen) sebagai bassis kekuatan konsep sosio-nasionalisme Soerkano.
Disini bukan perbedaan faham antara marhaen dan proletar, bahwa: marhaen bukanlah kaum proletar saja, tetapi ialah kaum proletar dan kaum tani serta kaum melarat Indonesia lainnya. Didalam perjuangan bersama dari ketiga tadi kaum proletarlah yang mengambil bagian paling besar. Sebab kaum proletarlah yang kini lebih hidup didalam ideology modern, kaum proletarlah yang dipakai sebagai kalssen lebih langsung terkenai oleh kaplitalisme, kaum proletarlah yang lebih mengerti akan segala-galanya kemodrenan sosio nasionalisme dan sosio demokrasi. 
Sangatlah kurang benar ketika Soekarno dikatakan penganut komunis, hanya memang benar bahwa Soekarno telah melakukan revisi pemikiran dari Marx dan lenin, selain itu terdapat perbedaan mencolok antara faham komunisme dengan faham sosialisme, dimana didalam komunis berfikir dalam rangka kelas dan pertentangan kelas, maka sosialisme berfikir dalam kerangka mayoritas dalam parlemen. 

Marhaenisme, Sosialisme, dan Komunisme

Pemikiran Soekarno berangkat dari satu point central yakni kebenciannya terhadap kapitalisme, imperialisme, kolonialisme, namun ia lebih toleransi kepada musuh-musuhnya kapitalisme, imperialisme, dan kolonialisme, dalam rangka memerangi itu Soekarno mencoba menggabungkan tiga aras piker ideologis utama yang berkembang pada waktu itu yakni islam, nasionalisme dan komunisme, konsep tersebut dikenal dengan sebutan Nasakom. Tiga aras pemikirannya ini disebabkan atas kedekatannya terhadap H.O.S tjokroaminoto seorang tokoh syariat islam Surabaya, semangat anti kolonialisme yang melahirkan semangat nasionalisme, serta kekagumannya terhadap teori perubahan yang ditawarkan lenin dan marx.
Kondisi pada saat itu jelas bahwa ideology komunisme merupakan ideology kekuatan dunia dalam mendobrak belenggu aristokrasi dan merupakan lawan paling ampuh dalam menumbangkan regim kapitalisme dunia. Dengan melihat revolusi Bolshevik 1917 di rusia, yang mengantarkan kemenangan kaum Bolshevik dibawah pemimpinan Vladimir illich lenin, telah mengilhami Soekarno bahwa persatuan masyarakat terutama rakyat melarat merupakan senjata paling utama untuk melawan segala macam regim yang menindas hak-hak rakyat.  Termasuk regim kolonialisme dan imperialism benlanda.
Keberhasilan revolusi Bolshevik pada tanggal 1 oktober 1917 dirusia para penganut marxisme diseluruh duni menyuarakan agar keberhasilan tersebut dapat diikuti revolusi dunia. Lenin menyuarakan bahwa untuk tercapainya revolusi dunia hendaknya didirikan partai komunisme ditiap negara. Seruan lenin ini makin memperparah SI ditanah air terlihat dengan kongres Nasional VI SI bulan Oktober 1921 disurabaya. Faksi komunis yang dipimpin oleh Tan Malaka dan Semaon berusaha mengendalikan dan menguasai jalannya konggres, tetapi usaha mereka ini ditentang oleh salah seorang tokoh SI yaitu, H. Agus Salim menjawab semua argument Tan Malaka dan Semaoen dengan mengatakan bahwa nabi Muhammad SAW sudah mengajarkan sosialisme sejak seribu dua ratus tahun yang lalu (Anonimus 1994:hal 7-11). Sejak itulah muncul embrio partai komunis Indonesia.
Pada bagian tulisan Soerkarno juga menyoroti apa yang terjadi didalam tubuh SI secara eksplisit. Menurutnya, pergerakan berhaluan nasionalisme, mengingkari pergerakan marxisme di Indonesia ini mengingkari sifat pergerakan yang berasaskan islam. Kaum marxis ini rupanya ditujukan kepada Tan malaka dan Semaoen, yang dianggapnya sebagai telah memulai pertengkaran terhadap sesama kawan, yang secara politis menurut Soekarno sebagi upaya untuk mengubur rasa cinta tanah air, nasionalisme dan paham keagamaan, berdasarkan keadaan ini Soekarno mencoba memberi tawaran alternative baru bagi wadah pergerakan Perjuangan Nasional Indonesia. Pada tanggal 4 juli1927 Soekarno mendirikan partai Nasional Indonesia (PNI) yang diproyeksi sebagai sarana untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia, dengan alasan-alasan sebagai berikut: pertama karena pada saat itu dalam pengambilan kekuasaan dibidang kenegaraan atau pemerintah hanya dapat dilakukan melalui sarana partai politik. Kedua: istilah nasional berasal dari kata nation yang berarti secara umum bangsa bernegara berbangsa dalam pengertin ikatan kenegaraan yang demikian ini untuk membedakannya dengan pengertian bangsa dalam ikatan atau pertalian keturunan. Ketiga: istilah Indonesia untuk menunjukkan kepada gugusan kepulauan yang terletak di timur india, yang berhubungan dengan istilah Indonesia yang diciptakan oleh seorang ilmuan jermanAldoft Bastian. 
Karena PNI ini diduga akan melakukan pemberontakkan pada awal tahun 1930, maka pada tanggal 24 Desember 1929 Soekarno, Soeprianinata, Gatot mangkupraja dan Maskun dicuduk oleh aparat pemerintah kolonial belanda. Soekarno dijatuhkan 4 tahun penjara, namun kerena mendapat keringan pada bulan desember 1931 ia sudah dibebaskan. Dalam pidato pembelaannya yang diberi judul “Indonesia menggugat” yang dibacakan didepan hakim kolonial bandung, dimana Soekarno menyebutkan keyakinan bahwa syarat yang amat penting untuk perbaikan kembali semua susunan pergaulan hidup Indonesia itu ialah kemerdekaan nasional. Oleh karena itu semua usaha bangsa Indonesia ditujukan kearah kemerdekaan nasional itu. Namun hal itu berlainan dengan partai yang lain, yang mengatakan perbaiki dulu rumah tangga nanti kemerdekaan itu akan datang sendiri, sedangkan PNI menegaskan petingnya kemerdekaan nasional untuk diusahakan terlebih dahulu, sebab baru dengan kemerdekaan nasional itulah rakyat akan bisa memperbaiki rumah tangganya dengan tidak terganggu yakni dengan sesempurna-purnanya.  Perbedaan sikap politik ini berdampak dalam tubuh PNI kemudian pecah menjadi dua. Mr. sartono kemudian mendirikan partai Indonesia (Partindo) sedangkan yang tidak setuju dengan Mr sartono mendirikan pendidikan nasional Indonesia yang dikenal dengan PNI baru yang dipelopori oleh sutan syahrir. Mr. sartono menyerahkan tumpuk pimpinan PARTINDO kepada  Soerkarno, sedangkan Sutan syhahrir mengangkat Drs. Moh. Hatta sebagai ketua PNI baru.
Pada masa partindo inilah istilah marhaenisme mulai mendapatkan tempat luas, dimana mulai mendapatkan konferensinya tahun 1933 dikota mataram, patindo telah mengambil keputusan tentang marhaen dan marhaenisme yang isinya adalah sebagi berikut:
  1. Marhaenisme, yaitu sosio nasionalisme dan sosio demokrasi
  2. Marhaen, yaitu kaum proletar Indonesia, kaum tani Indonesia yang melarat dan kaum melarat Indonesia lainnya.
  3. Partindo memakai perkataan marhaen dan bukan proletar, oleh karena perkataan proletar sudah termaksud didalam perkatan marhaen, dan oleh karena perkataan proletar itu bisa juga diartikan bahwa kaum tani dan lainnya kaum melarat tidak termaksud didalamnya
  4. Karena partindo berkeyakinan, bahwa didalam perjuangan kaum melarat Indonesia lainnya yang harus menjadi elemennya, maka partindo memakai perkataan marhaen itu
  5. Didalam perjuangan marhaen itu maka partindo berkeyakinan, bahwa kaum proletar mengambil bagian yang besar sekali
  6. Marhaenisme adalah azaz yang menghendaki susunan masyarakat dan susunan negeri yang didalamnya segala halnya menyelamatkan marhaen
  7. Marhaenisme adalah pula cara perjuangan untuk mencapai susunan masyarakat dan susunan negeri yang demikian itu, yang oleh karenanya ada cara perjuangan yang revolusioner
  8. Jadi merhaenisme adalah: cara perjuangan dan azaz yang menghendaki hilangnya tiap-tiap kapitalisme dan imperialisme
  9. Marhaenisme adalah tiap-tiap orang bangsa Indonesia, yang menjalankan marhaenisme.
Disini terlihat adanya kesaaman dan perbedaan antara konsep komunisme dan marhaenisme. Kesamaanya terletak pada perumusan terhadap apa yang disebut sebagai kapitalisme, imperialisme dan kolonialisme. Keduanya sama-sama melihat arti penting kaum marginal dan metode perlawanannya. Keduanya memiliki sifat popolis yang lebih mengedepankan aspek kebersamaan.  
Sementara itu perbedaan antara komunisme dan marhaenisme ialah, komunis menandakan suatu tipe masyarakat dimana kekayaan diserahkan kepada komunitas,dan tiap-tiap warga masyarakat bekerja untuk kebaikan bersama menurut kemampuannya dan diberi upah sesuai kebutuhannya. Banyak komunitas kecil komunis dimasa lalu mendapat ilham dari prinsip2 keagamaan, seperti yang bisa kita lihat di amerika latin dengan teologi pembebasannya. Einstain secara tegas membedakan pola perjuangan komunisme dengan sosialisme. Kumunisme cendrung menggunakan cara-cara radikal revolusioner dengan jalan memelihara dan melakukan suatu management konflik semaksimal mungkin, komunisme kemudian memberi arti penting pada istilah kontradiksi kelas dan konfrontasi. Sedangkan sosialisme cendrung mencoba jalan “damai” melalui saluran konstitusioanal dalam parlemen. Cara-ara inilah yang dipakai dalam ideology sosialisme yang coba diterapkan Soekarno dalam rangka merebut kemerdekaan Indonesia. (Meiniwan Halawa)


Share:

Jumat, 11 November 2016

BELAJARLAH KEPADA SEMUT.!








Beberapa hari lalu tepatnya hari kamis, pada saat itu ketemu dengan seorang pemudi yang menurut saya dapat dikategorikan cerdas dan juga nasionalis abis. Pemudi tersebut tidak ingin untuk disebutkan namanya sebab menurutnya apalah arti sebuah nama yang paling berarti baginya adalah bagaimana menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Kedengarannya sangatlah simple tapi jika dipahami dengan baik, maka semua itu terdapat dalam ajaran Mesias, Yesus Kristus. Kasihilah sesamamu manusia layaknya engkau mengasi diri sendiri. Kasih yang tidak ada batasnya sangat jarang dimilki oleh orang-orang zaman sekarang.

Pemudi ini kenal dengan baik dengan saya, mulai dari segala kegiatannya yang selalu dalam pelayanan dan juga beberapa kegiatan organisasi dan hampir semua dari kegiatannya adalah bersifat sosial dan berbagi ilmu dengan yang lain. Tujuannya hanyalah ingin mentransfer energi positif yang dimilikinya kepada teman-teman dan generasi muda lainnya, bagaimana anak-anak muda zaman sekarang wajib peduli dengan rakyat, dunia disekelilingnya dan keluarga. Kegiatan yang sangat mulia ini menurut saya sangatlah baik jika pemuda-pemudi yang lainnya sama seperti ini orang, saya yakin 10 tahun kedepan bangsa Indonesia tanah air yang kita cintai ini akan lebih baju dan mungkin akan menjadi poros pergerakan dunia.

Dia berkata dengan mengutip salah satu isi Kitab Amsal “Hai pemalas Belajarlah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak, biarlah tidak ada pemimpinnya pengaturnya atau penguasanya dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Hai pemalas berapa lama lagi engkau akan berbaring.? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu.?” Sebuah kalimat yang sangat memotivasi untuk selalu melakukan hal-hal yang positif tanpa menunggu arahan dari siapapun. Sebab manusia adalah mahluk yang sangat mulia diberikan akal juga pikiran untuk dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

Namun kenyataan banyak manusia tidak memahami betapa mulia dirinya. Kenapa hal ini bisa terjadi.? Ya karena mereka tidak mengenal dengan sangat mendalam Sang Pencipta dan tidak bersahabat dengan Alam yang Sang Pencipta titipkan kepada manusia. Untuk mengenal Sang Pencipta dengan intim maka sering lah membaca dan memahami ajarannya lalu kemudian implementasikan dengan baik. Ya betul...terkadang ini juga sangatlah susah.. namun lebih susah jika tidak pernah ada niatan untuk berubah ke hal yang lebih baik. Sampai kapan anda akan berubah, apa menunggu sampai Tua, menunggu sampai memutih rambut atau menunggu ketika nafas kehidupan akan berhenti. Percayalah itu akan sia-sia. Tidak kata nanti yang ada hanyalah Do it now.!

Kemudian ada satu hal yang saya juga belum temukan jawaban dari pertanyaan si pemudi tadi. “Bahwa kenapa ya Mba Mey orang yang baik itu selalu dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.?” Mendengar pertanyaan pemudi tadi, saya pahami bahwa pemudi ini sudah sering juga dimanfaatkan oleh mereka yang mungkin kurang bertanggungjawab, dimanfaatkan kebaikannya, ketulusannya, juga semangat juang tanpa pamrih dalam berbagi dan mencerdaskan generasinya. Saya hanya menyampaikan bahwa terkadang kita juga perlu tegas dan bersikap bijaksana melihat hal itu. Pahami terlebih dahulu reaksi-aksinya setelah itu baru memberi tindakan yang sifatnya tidak menjatuhkan tapi lebih kepada kebaikan satu dengan yang lain.

“Tidak ada musuh yang abadi yang ada hanyalah kepentingan sesaat” Meiniwan Halawa.

 
Share:

Kamis, 03 November 2016

Peran Pers Dalam Penanaman Nilai Pancasila

MEINIWAN HALAWA (KIRI) , KUSAIRI (TENGAH) DAN DHEA PRAKASA YUDHA (KANAN) SAAT DISKUSI BERLANGSUNG
Forum Jurnalis Bekasi (Forjas) menggelar diskusi publik dengan tema “Peran Pers dalam Penanaman Nilai Pancasila” di Taman Kota, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (28/10) malam.
Hadir sebagai pembicara Dhea Prakasa Yudha selaku pendiri Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) dan Meiniwan Halawa, Ketua Yayasan Aku dan Sukarno (YADS).
Diskusi yang dimulai sejak pukul 21.00 hingga 23.00 WIB tersebut dipandu langsung oleh Kusairi selaku Pimpinan Redaksi Indopetronews.com.
Dalam kesempatan tersebut, Meiniwan Halawa sebagai salah satu pembicara menyinggung posisi Pancasila di tengah-tengah generasi muda yang sudah mulai dilupakan.
Menurutnya, pemuda hari ini sudah mulai abai terhadap nilai-nilai Pancasila. Contoh paling update kata dia, pemuda banyak terpancing dalam konflik suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
“Pancasila mengajarkan persatuan, rasa saling menghargai. Jika pemuda terjebak dalam isu SARA, artinya pemuda lupa terhadap nilai-nilai Pancasila,” kata Meini.
suasana Dikusi 
Sementara Dhea Prakasa Yudha mengatakan, pers tidak bisa lepas dari Pancasila itu sendiri.
“Dalam pers terkandung nilai-nilai demokrasi, kebenaran, yang itu juga terkandung dalam Pancasila. Semua kembali kepada para pelaku media itu sendiri,” kata dia.
Yudha juga mengatakan, jurnalis bisa ikut berperan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Terlepas bahwa media hari ini lebih berorentasi kepada bisnis serta kepentingan pemilik modal.
“Mudah saja bagi rekan-rekan jurnalis. Selama kalian taat dengan kode etik jurnalistik tentu tidak akan susah kita menulis apapun. Karena kode etik memberikan kesemapatan, memberikan jaminan bagi kita sebagai jurnalis untuk menulis,” tandasnya.
Anggota DPRD Kota Bekasi, Haeri Parani yang kebetulan hadir dalam diskusi mengatakan, sebagai wakil rakyat dirinya menjadikan Pancasila sebagai acuan sekaligus timbangan bagi dia selaku wakil rakyat.
“Jadi prinsip yang saya pegang sebagai anggota dewan tentu Pancasila. Kita jadikan Pancasila sebagai tolok ukur dalam melihat dan mengkritisi sebuah kebijakan,” katanya.
Ketua Pemuda Demokrat Indonesia Kota Bekasi, King Vidor yang hadir sebagai undangan dalam diskusi tersebut mengatakan, Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia yang ia bukan diciptakan  Bung Karno tapi merupakan sebuah nilai-nilai yang digali dari buminya Indonesia.
“Jati diri kita ya Pancasila. Tapi sayang sebagai bangsa kita mulai lupa akan jati diri. Nah peran kita semua yang sadar untuk terus menggelorakan Pancasila di bumi Indonesia. Jangan sampai Pancasila benar-benar hilang dari masyarakat kita,” katanya.
Ketua Forum Jurnalis Bekasi, Syahrul Ramadhan mengatakan, tema Pancasila diambil sebab ia menyadari bahwa hari ini Pancasila kian terpinggirkan dan mulai dilupakan masyarakat.
Sementara pers sendiri memiliki kekuataan yang memungkinkan untuk andil dalam menanamkan nilai Pancasila.
“Inilah mengapa teman-teman jurnalis mendiskusikan Pancasila. Karena kita menyadari, bahwa kita punya tanggung jawab untuk ikut menanamkan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat melalui karya-karya kita,” pungkasnya.
Selain jurnalis, diskusi dihadiri sejumlah anggota komunitas di Bekasi dan sejumlah aktivis dari organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan dan mahasiswa.(Ical)
Sumber : http://klikbekasi.co/2016/10/29/jurnalis-bekasi-bicara-pancasila/ 
Share:

Rabu, 02 November 2016

MENGAPA JOKOWI HARUS DIJATUHKAN MELALUI AHOK??


Demo yg konon akan besar2-an di Istana Negara dan lain lain pada 4 November 16 ditujukan menekan Jokowi supaya tidak melindungi Ahok. Supaya Jokowi nyuruh Kapolri penjarakan Ahok. Apakah Jokowi akan nuruti tekanan itu? Hanya orang bodoh yg percaya. Jika Tuntutan mereka itu dipenuhi maka akan berlanjut dgn tekanan berikutnya. Jokowi tahu skenario itu.
Mereka para penggerak demo dan para bandarnya berusaha sekuat tenaga supaya Jokowi jatuh sebelum MARET 2017. Mengapa??
Saat itu lah masa berlaku Tax Amnesty berakhir. Berarti para pengemplang pajak yg tidak ikut TA akan menjadi sasaran buruan petugas pajak. Untuk memburu para pengemplang pajak itu, Jokowi telah menyiapkan Ditjen Pajak sekuat lembaga sejenis di Amerika Serikat, IRS. Lembaga pajak ini akan bergerak seperti KPK.
Mengapa Ditjen Pajak diperkuat? Ya, karena pajak akan dijadikan sumber utama pembiayaan pembangunan, sesuai potensi yang ada. Selama ini potensi pajak luar biasa, tapi tidak jadi riil karena banyak pengusaha dan politisi tidak bayar pajak karena bisa kongkalikong dgn penguasa. Jokowi mau praktek kotor masa lalu itu diakhiri. Dia mau bersih. Pajak menjadi titik tolak karena ketidakpatuhan terhadap kewajiban bayar pajak menjadi sumber dari praktek2 kotor dlm bisnis, birokrasi, dan politik.
Praktek kotor yg selama ini terjadi adalah sebagai berikut: Kolusi pebisnis-birokrat-politisi memungkinkan semua pihak itu ngemplang pajak. Dari pajak yg seharusnya masuk kas negara, mereka punya dana berlebih untuk gaya hidup mereka, juga untuk menggerakkan mesin politik, demi memperkuat posisi diri pribadi atau kelompoknya. Mereka dgn leluasa mampu membayari ormas-ormas bayaran untuk tujuan mereka. Para petinggi Ormas-ormas itu pun senang krn hidup mereka dicukupi, termasuk bisa punya Hammer.
Apa jadinya jika aksi BERSIH Jokowi dijalankan? Mereka akan kehilangan dana ekstra yg besar, dan yg lebih penting aliran uang mereka akan terbuka jelas karena ada kewajiban membuat laporan SPT. Jadi, mereka akan jauh lebih sulit untuk mengendalikan partai, dan membayari Ormas-ormas bayaran.
Siapa mereka itu? Ditjen Pajak sudah mengantongi nama-nama mereka, juga dana mereka. Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan setelah periode TA pertama berakhir September lalu, masih sekitar 3.000 komisaris dan direksi perusahaan tambang yg belum melaporkan pajaknya. Itu baru sektor pertambangan, belum sektor politik, birokrat, penguasa daerah, dll. Pada contoh pertambangan, kalangan ini sudah sama2 tahu bahwa ada satu perusahaan tambang batubara kelas berat yg ngemplang pajak 10 tahun sebanyak Rp 18 Triliyun!! Si bos perusahaan bisa ngemplang sedemikian lama krn dulu bagian dr kekuasaan! Partai dg gampang dia kendalikan.
Si bos itu kini sudah pasti resah. Begitu pun para politisi yang hidup dari uang kemplangan pajak itu. Gerak politik mereka jelas makin sempit krn tak lagi gampang mendapatkan mesiu jika sampai Jokowi terus berkuasa. Maka jelas sudah aksi "tangkap Ahok" tak lebih dari bentuk ketakutan orang-orang kotor yg takut disapu BERSIH Jokowi. Sapu bersih melalui jalur pajak ini hanyalah salah satu dr beberapa strategi Jokowi untuk mereformasi sistem politik-ekonomi Indonesia yg sudah sakit parah oleh ulah para pengusaha-birokrat-politisi hitam.
Jokowi belajar dari pengalaman AS. Untuk menumpas Mafia, pemerintah AS dulu menggunakan dinas pajak IRS, bukan FBI. Untuk persiapan membuat Dirjen Pajak sehebat IRS Kemenkeu kini sudah "menyekolahkan" sekitar 2.000 orang pajak muda untuk belajar cara kerja IRS di AS, dan di beberapa negara lainnya. Maka sebelum itu terjadi, Jokowi harus dilengserkan dengan berbagai cara. Jika sampai Maret 2017 upaya mereka itu gagal, maka hidup dan gerak mereka akan makin sulit. Bahkan sebagian dr mereka sudah pasti bakal masuk bui, atau kabur ke luar negeri dan masuk DPO Interpol.
Anak Muda Berfikirlah Cerdas, jangan jangan terjebak dengan Isu SARA. Tapi pelajari dan pahami keadaan yang ada. (AnakPulau)

Share:

PANCASILA DIMATA GENERASI MUDA

Diskusi 29 October 2016, di Yayasan Aku Dan Sukarno
Menyambut Hari Sumpah Pemuda tentunya sangat erat dengan semangat juang Pemuda, tak heran kita menjumpai begitu banyak kegiatan dalam memperngati hal tersebut. Artinya secercah semangat itu masih dimiliki oleh anak-anak muda, Sukarno pernah mengingatkan kita bahwa ‘Berikan aku 10 anak muda maka akan kuguncang dunia dan berikan aku 1000 orang tua akan kucabut semeru dari akarnya’. begitu dasyatnya seorang pemuda atau pemudi yang tahu akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai generasi penerus bangsa, mengetahui hakikat seutuhnya dari seorang pemuda, yang mungkin dapat dilihat ataupun ditemukan dalam diri seorang Sukarno muda.
Dalam zaman sekarang kecanggihan teknologi dan kemajuan peradaban kian hari kian tidak menentu arahnya, sebagian pemuda juga mulai melupakan tanggungjawabnya sebagai agent of control dan agent of change di bangsa ini, landasan dalam menjadi agent of change dan angen of control adalah Pancasila yang merupakan dasar Negara Indonesia merdeka dan Filsafah bangsa. Tak  heran jika saya pun mulai meyaksikan adanya perubahan paradigma sebagian anak-anak muda saat ini khususnya diera kemajuan teknologi yang sangat bebas. Seharusnya kemajuan teknologi tidak berdampak negative jika pemuda yang  didalamnya telah memiliki pedoman yang kuat, katakanlah itu Pancasila. Namun kenyataan ini malah terbalik! saya menemukan begitu banyak kasus yang diperbuat atau dipelopori oleh anak muda itu sendiri.
Seharusnya tahun 1998 adalah kebangkitan pemuda dalam mengkawal bangsa ini mencapai suatu negara yang merdeka seutuhnya, sembari menyempurnakan hal-hal dasar seperti yang Bung karno katakan dalam pidato 1 Juni 1945 ‘Jembatan’ diseberang jembatan, jembatan emas, disinilah kita dengan leluasa menyusun masyarakat Indonesia Merdeka yang gagah,kuat,, sehat, kekal dan abadi. Namun lagi-lagi setelah 1998 pemuda kembali memblunder dengan kebebesan yang tidak terkontrol, mulailah terlihat pemuda-pemuda individualism, materialism dan sampai sekarang hedonism.
Dalam kondisi seperti ini pedoman Negara Indonesia sekaligus falsafah bangsa yakni Pancasila harus terus didengungkan ketelinga anak-anak muda. Kita melihat bahwa banyak negeri-negeri yang merdeka dan banyak di antara negeri-negeri yang merdeka itu berdiri diatas ‘waltanschauung’. Hitler mendirikan Jermania di atas ‘national-sozialistische Weltanschauung’ falsafat nasional-sosialisme telah menjadi dasar negera Jermania yang didirikan oleh Adolf Hitler. Demikian juga lenin mendirikan Negara Sovyet di atas satu ‘Weltanschauung’ yaitu Marxistische, Historisch-Materialistiche Weltanschauung. Ibn Saud mendirikan Negara Saudi Arabia diatas satu ‘Weltanschauung’ bahkan diatas satu dasar agama, yaitu Islam.
Mendirikan Indonesia merdeka kita hendak mendirikan suatu Negara ‘semua  buat semua’ bukan buat satu orang, bukan buat satu golonngan, baik golongan bangsawan, maupun golonngan yang kaya. Maka Sukarno mengatakan dasar pertama yang baik dijadikan dasar buat Negara Indonesia ialah dasar kebangsaan yakni Kebangsaan Indonesia. Bukan berarti satu kebangsaan dalam arti yang sempit   tetapi satu nationale staat diatas kesatuan bumi Indonesia dari ujung Sumatra sampai Irian. Yang kedua kekeluargaan bangsa-bangsa ‘Internasionalisme’ atau perikemanusiaan. Internasionalisme dan bukan kosmopolitisme yang tidak mau akan adanya kebangsaan.  Internasionalisme akan hdup subur jika didalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak dapat hidup dalam taman sarinya internasionalisme. Jadi kedua hal ini sangatlah  erat satu sama lain. Yang ketiga Mufakat- atau demokrasi. Dengan cara mufakat kita perbaiki segala hal jaga keselamatan agama, yaitu dengan jalan pembicaraan atau permusyawaratan di dalam badan perwakilan rakyat. Yang keempat adalah Kesejahteraan Sosial. Didalam Indonesia merdeka tidak ada kemiskinan. Dan yang kelima adalah Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bukan hanya saja bangsa Indonesia bertuhan tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan, Tuhannya sendiri yang Kristen menyembah Tuhannya menurut petunjuk Isa Almasih dan begitu halnya dengan Kepercayaan yang lain. Marilah kita amalkan jalankan agama baik yang  Kristen maupun islam dan kkeyakinan lainnya dengan cara yang berkeadaban. Itulah yang sampai sekarang kita kenal dengan sebutan Pancasila. Sila artinya asas atau dasar diatas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia kekal dan abadi.
Maka sebagai generasi muda penerus bangsa, seyogyanya dalam bertuturkata bertingkahlaku dan bertindak hendaknya sesuai dan mencerminkan Pancasila sebagai dasar pedoman bermasyarakat yang baik dalam sebuah Negara yang merdeka.!.
Dengan begitu pemuda tidak mudah tergoyangkan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai agent of control dan agent of change di Indonesia. Juga tidak mudah dipolitisir hanya karena kepentingan sesaat dan golongan. Juga tidak akan menjadi penghancur keutuhan Negara yang berdaulat. Bersatu dan terus bersatu…Merdeka..!!! Merdeka!!! Merdeka!!!! (Meiniwan Halawa)


Share:

Jumat, 21 Oktober 2016

Tips “Fashion” yang Wajib Diketahui Semua Wanita

wanita adalah seorang yang paling peduli dengan pakaian yang hendak digunakan alam berbagai kegiatan, kekantor hangout bareng teman, pesta atau kegiatan resmi lainnya, jadi tak heran jika seorang wanita pasti sering kali merasa kesulitan dan bosan dalam mencari pakaian yang tepat untuk digunakan. padahal begitu banyak baju dilemari yang belum pernah dikenakan, namun masih saja bingung mau pakai yang mana... ya begitulah yang dialami oleh sebagian wanita.
Ada cara mudah untuk membuat penampilan Anda lebih menarik dan tidak membosankan
  • Tas yang berkualitas

Memiliki tas dengan kualitas ternama adalah sebuah investasi, jadi selama ada anggaran yang cukup, sebaiknya Anda memilikinya walau hanya satu tas.
Pilih tas dengan rancangan yang tak lekang zaman dan warna yang netral sehingga bisa digunakan untuk waktu yang cukup lama dan mudah dipadupadankan dengan pakaian Anda.
  • Tambahkan parfum yang menyegarkan

Pakaian yang bagus dan mahal sekalipun tidak akan lengkap tanpa aroma wangi yang menyegarkan. cari parfum yang mencirikan pribadi kamu atau yang suka kamu kenakan namun tidak mencolot banget ya gyhus,, karena parfum yang terlalu mencolok terkadang membuat orang disekitarmu menjadi tidak nyaman dan ini tentunya membuat kamu repot. 
Seorang pakar parfum dan aroma, Sue Philips, mengatakan, dengan cuaca panas seperti sekarang ini, sangat penting untuk selalu menggunakan parfum setiap Anda bepergian.
"Gunakan di titik nadi bagian tubuh Anda seperti di pergelangan tangan, lipatan siku atau pun tengkuk leher Anda," ucapnya.
Untuk tambahan lainnya, Anda bisa juga menggunakan parfum di pergelangan kaki, belakang siku kaki, dan di antara kedua paha Anda.
  • Gunakan aksesori yang terlihat berat

Tidak harus yang harganya mahal, aksesori dengan harga terjangkau sekali pun jika digabungkan dan ditata dengan baik bisa menjadikan gaya Anda lebih menarik.
Untuk tampilan klasik, coba gunakan jam kulit atau jam dengan bahan metal. Dengan menggunakan aksesori yang tepat, penampilan Anda bisa menjadi lebih gaya dan trendy.
  • Anda harus memiliki jaket andalan

Apa pun baju di dalam jaket yang bagus dapat meningkatkan daya tarik seorang wanita. Cari jaket yang modelnya bisa bertahan lama dan warna netral sehingga mudah dicocokan dengan baju dan celana apapun.
Pilihlah jaket kulit berwarna hitam, jaket denim, jaket berwarna kecokelatan, atau jaket klasik warna hitam yang bisa digunakan setiap waktu.
SumberReader's Digest,
Share:

Rabu, 19 Oktober 2016

Hakikat Pemuda dalam Menyikapi Isu SARA di DKI Jakarta.

Suasana Diskusi Publik di Yayasan Aku dan Sukarno
14 October 20116.
Speaker Miartico Gea moderator Nanda
Hakikat Pemuda dalam Menyikapi Isu SARA di DKI Jakarta.
Bulan oktober 2016 menjadi saksi kejadian yang membuat heboh seluruh jagat raya dan terkhusus masyarakat DKI Jakarta. Beberapa media surat kabar menerangkan menyenai ISU SARA bahkan media social lainnya seperti Facebook, WhatsApp Group, twitter juga memunculkan berita dan informasi yang sama, bahkan tatkala saya temukan beberapa teman adu argument mengenai isu SARA tersebut yang berakhir dengan emosi kemudian menimbulkan rasa sakit hati dan ucapan-ucapan yang tidak layak untuk dibaca dan didengar. Isu itu bermula dari pernyataan Ahok (Gubernur DKI Jakarta) terkait makna surat Al Maidah ayat 51, yang menimbulkan reaksi dari saudara kita yang menganut kepercayaan Muslim merasa terganggu dengan pernyataan tersebut. Puncaknya saat terjadi demonstrasi besar-besaran di DKI Jakarta. Seperti kutipan serambinews.com tanggal 17 October 2016 menjelaskan kekuatan massa untuk melawan ahok berjumlah ribuan orang. 

Sebagai pemuda saya tidak berpendapat bahwa demonstrasi ini baik atau tidaknya, namun lebih kepada Hakikat pemuda dalam menyikapi isu SARA. Seperti hasil dari diskusi publik yang diselenggarakan oleh Yayasan Aku dan Sukarno tanggal 14 October 2016 dengan Pembicara Miartico Gea dan Nanda panggilan Akrabnya sebagai moderator dalam diskusi tersebut. “Isu SARA seharusnya sudah selesai dengan adanya deklarasi Sumpah Pemuda 28 October 1928” ujar Miartico Gea. Lalu apa sebenarnya makna dari Sumpah Pemuda tersebut.?
  1. “KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA” menurut hemat saya bahwa kita sebagai kaum pemuda harus bangga menjadi warga Negara Indonesia, meskipun Indonesia terdiri dari beberapa suku, agama, dan golongan kita harus bersatu sebagaimana tertuang dalam Bhineka Tunggal Ika, Berbeda-beda tapi tetap satu.
  2. “KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA” berarti sebagai seorang pemuda Indonesia harus mengaku sebagai bangsa Indonesia bukan mengaku sebagai suku daerah masing-masing. Dari makna ini akan memunculkan rasa kesatuan dan persatuan yang kokoh serta rasa toleran dan menghargai sesame bangsa Indonesia
  3. “KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA” bahasa Indonesia merupakan bahsa persatuan dimana bahasa ini digunakan sebagai alat komunikasi yang resmi di wiliayah Indonesia.
Dari makna diatas seharusnya kita dapat pahami bahwa ISU SARA sudah selesai dengan deklarasi tersebut. Sumpah pemuda tentunya dicetuskan bukan semudah apa yang kita bayangkan, namun saya yakini bahwa melalui beberapa proses dan mungkin juga adanya perbedaan pendapat, hal ini tersirat dari adanya kongres Pemuda I dan II, namun apa yang menjadi pemersatu para pemuda saat itu tak lain dan tak bukan hanyanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya. Sudah bukan mempertanyakan lagi anda suku dari mana, warna kulit, kepercayaan dan sebagainya bahkan Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jong Celebes, Jong Ambon dan Jong Lainnya mengikatkan diri menjadi satu adalah Mereka yang bertanah air Indonesia, satu dalam bangsa Indonesia dan bahasa yang satu bahasa Indonesia, demikian halnya dalam kepercayaan dan beragama.
Indonesia dikenal sebagai Negara yang multikulturalistik, rakyatnya yang sangat toleransi dan saling menghargai satu dengan yang lainnya. Ini merupakan kekuatan bagi Indonesia, multicultural menjadikan Indonesia Negara yang kaya dan besar namun mengapa kekuatan ini menjadi sebuah kelemahan bahkan mampu memecah belah kedaulatan suatu Negara. Menurut hemat saya dalam diskusi yang diadakan oleh YADS saya simpulkan dalam beberapa poin  diantaranya :
  1. Kurangnya rasa nasionalisme dalam hati segenap rakyat Indonesia khususnya DKI Jakarta. Jika kita khususnya generasi muda memiliki nasionalisme yang tinggi dalam hati yang paling dalam maka isu SARA bukanlah penghalang dan penghambat bagi kita untuk tetap hidup rukun. Isu ke-agamaan seharusnya kita jadikan suatu kajian yang membangun karakter pemuda menjadi lebih “dalam” bukan hanya sekedar demonstrasi seperti yang dilakukan oleh sebagian orang.
  2. Masih Kurangnya kesadaran akan identitas bersama. Dalam hal ini saya spesifikan dalam kepercayaan dan beragama. Kita memang harus sadari lebih “dalam” bahwa kita memiliki saudara yang memang memiliki kepercayaan yang berbeda dengan kita. Tidak perlu mengurusi atau menghakimi mereka salah atau benar suatu ajaran (agama) adalah hanya Tuhan Yang Maha esa yang bisa mengadilinya bukan manusia.
  3. Kurangnya Ideologi tentang history bersama dan senasib sepenanggungan. Hal ini adalah Pancasila yang menjadi dasar pedoman hidup bermasyarakat di Indonesia. Nikmati dan pahami poin per poin dari batang tubuh pancasila tersebut maka dari situ akan tersirat siapa Indonesia yang sesungguhnya.
  4. Kurangnya budaya gotong royong.
Empat poin diatas menjadi tanggung jawab bersama untuk selalu didengungkan kesemua teman, kerabat bahkan masyarakat sekitar kita. Supaya ISU sara tersebut tidak menjadi pemecah belah, berbedaan itu kita jadikan pemersatu kita.
Lalu bagaimana menyelesaikan Isu SARA di DKI Jakarta .?
Hakikat pemuda dalam menyikapi Isu SARA seyogyanya adalah menanamkan empat poin yang saya jelaskan diatas kedalam hati yang paling “dalam” dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian pemuda harus menjadi Agent of Change and Agent of Control didalam berbangsa dan bernegara. Jika bangsamu sedang bergejolak dengan ISU SARA khususnya yang sedang terjadi di DKI Jakarta maka jalan yang harus kita tempuh adalah pertama: Melaksanakan Dialog antar Agama yang terbuka dan demokratis, kedua pengembangan multicultural dalam rangka meningkatkan toleransi umat beragama dan yang terakhir ialah membangun kesadaran hidup multicultural menuju terciptanya keadaban. Juga menurut saya demonstrasi adalah jalan paling akhir yang bisa ditempuh sekali lagi saya katakan paling akhir.
Share:

Senin, 17 Oktober 2016

Yayasan Aku Dan Sukarno

Profile Yayasan Aku dan Sukarno
Yayasan aku dan sukarno (YADS) bukanlah milik suatu partai , yayasan aku dan sukarno bukanlah milik individual, yayasan aku dan sukarno bukanlah project individual, namun yayasan aku dan sukarno lahir atas kegelisahan para insan sukarnois dalam melihat dan merasakan zaman yang semakin melupakan ajaran-ajaran leluhur bangsa, generasi yang semakin hari krisis akan jati diri bangsa bahkan kurangnya nasionalisme dalam diri generasi muda, rusaknya mental generasi penerus bangsa yang sangat jauh dari norma-norma masyarakat Indonesia.
YADS adalah wadah bagi para insan sukarnois, pemerhati Sukarno, pengkaji ajaran Sukarno, para penapak-jejak sejarah Sukarno yang ingin berkarya dan belajar dari para pendiri Bangsa seperti Sukarno. Sukarno telah meninggalkan jejak monumental bersejarah bagi Indonesia yang kita rasakan hingga saat ini, banyak hal yang bisa dipelajari dari Seorang Sukarno. Leadershipnya dalam membangun bangsa lebih memfokuskan pada “nation and character building” dengan melahirkan konsep Trisakti: berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, serta berkebudayaan yang berkepribadian. Kemudian bagaimana Sukarno dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dengan sikap anti-imperialisme, anti-kolonialisme dalam bentuk apa pun, bahkan hingga tercetus gagasan Conference of New Emerging Force (Canefo) yakni membentuk suatu kekuatan blok baru. Bayangkan bagaimana mahadasyat gagasan sukarno. Sukarno bukan hanya untuk Indonesia namun untuk dunia. Sekali lagi bayangkan jika penerus Bangsa Indonesia bisa menjadi bahkan lebih dari Seorang Sukarno yang terlebih dulu memberi contoh dan teladan bagi penurus bangsa ini.
Yayasan ini dihadiahkan oleh seorang sukarnois ulung yakni Roso Daras seorang jurnalis senior sekaligus seorang penulis yang telah lama berkecimpung membangun negeri dengan melahirkan berbagai karyanya guna mencerdaskan anak-anak bangsa melalui tulisan-tulisan yang bisa kita jumpai dalam blogger beliau bahkan melahirkan berbagi buku misalnya yang terkenal “Total Sukarno”. Maka dari itu yayasan Aku dan Sukarno digerakkan oleh anak-anak muda revolusioner yang memiliki tekad, niat dan ketulusan yang tinggi dalam berkarya membangun negeri dengan Visi-Misi sebagai berikut:
Visi: Menggali dan mengaktualisasikan ajaran Sukarno untuk kepentingan bangsa dan peradaban dunia.
Misi: Menjadi mitra sekaligus rujukan bagi publik untuk mengeskplorasi pendekatan data science tentang Sukarno dan segala ajaran serta peninggalannya. Menjadi wadah bagi masyarakat untuk berjejaring dalam konteks.
Atas segala kebaikan Tuhan Yang Maha Esa secara resmi Yayasan Aku Dan Sukarno diresmikan pada tanggal 1 Juni 2016 bertempat di Gedung Joang 45 selaras dengan memperingati lahirnya Pacasila. Berkat doa dan bimbingan para penasehat dan pendiri Yayasan Aku dan Sukarno berdomisili di Jl. Condet Raya no.27, Kramat Jati,Jakarta Timur, 13250, serta telah memiliki seluruh kelengkapan, yakni
SK Kemenkumham: Nomor AHU-0024173.AH.01.04.Tahun 2016
No Rekening di Bank Mandiri No. 129-0051200000
            a.n. Yayasan Aku dan Sukarno
website: www.yayasanakudansukarno.com
Senada dengan Visi-misi sebagaimana telah disebutkan diatas dengan bangga kami memperkenalkan beberapa program yang telah dan akan dilakukan. Dalam menggali dan mengactualisasikan serta mengsyiarkan ajaran sukarno Putra Sang Fajar kepada seluruh element masyarakat khususnya generasi muda sehingga melahirkan anak-anak bangsa yang mampu berkarya dan membangun bangsa yang berpondasikan ideology bangsa itu sendiri yakni Bangsa Indonesia dengan cara:
1.      Ensiklopedi Sukarno, adalah wadah website http://sukarnopedia.org/ yang disediakan oleh YADS bagi khalayak umum guna memperoleh pengetahuan, pengkajian,informasi akurat mengenai Sukarno. Disini juga dibuka kesempatan bagi para insan sukarnois untuk berkarya baik dalam bentuk tulisan, vedio yang bertemakan Sukarno juga pengetahuan Ilmu Kebangsaan lainnya yang telah dikaji lebih dalam sehingga informasi yang sampai ke public adalah tepat dan akurat.
2.      Telah melakukan launching yayasan pada tanggal 1 juni 2016 sekaligus Diskusi kebangsaan yang dihadiri lebih dari 150 orang anak-anak muda, dan para sukarnois berkumpul bahkan menyatu dalam diskusi.
3.      Penggalangan donasi dari perorangan atau lembaga baik di dalam maupun di luar negeri, bagi kepentingan visi dan misi yayasan, dengan tetap berpedoman pada peraturan-perundang-undangan yang berlaku.
4.      Tour Wisata Sejarah: Blitar, Ende, Bandung, Bengkulu, Jakarta, bahkan International. Tour wisata sejarah adalah program pengenalan tempat-tempat bersejarah yang telah dikunjungi Sukarno dalam masa perjuangannya serta melahirkan gagasan-gagasan Mahadasyat, diharapkan dalam kegiatan ini dapat menimbulkan rasa nasionalisme dan kepercayaan diri yang tinggi kepada seluruh masyarakat dan generasi muda khususnya terhadap bangsa dan tanah air.
5.      Memproduksi FILM bertemakan Kebangsaan. Seperti sejarah pengasingan dan perjuangan Sukarno di Bengkulu.
6.      Penyelenggaraan pengkajian, seminar, diskusi dengan topik Sukarno pada khususnya, dan topik kebangsaan pada umumnya. Diskusi bulanan, seminar pertiga bulan.
7.      Pencetakan buku-buku yang terkait dengan Sukarno.
8.      Memproduksi ekonomi kreatif masyarakat dengan memberi penyuluhan dan pelatihan setiap 6 bulan.
9.      Melahirkan Sekolah Marhaen.
10.  Membentuk institute belajar.
11.  YADS goes to campus dimana setiap kampus-kampus ditanah air yang dimulai dijakarta mempunyai sukarno central.
12.  Festival budaya, pameran setiap akhir tahun.

YADS sangat terbuka untuk umum, YADS tidak eksklusif, YADS adalah jawaban dari tantangan masa kini dan merupakan jawaban keadaan zaman sekarang. Mari bergandengan tangan dalam membangun dan berkarya untuk bangsa dan tanah air. Merdeka.!!! Merdeka!!! Merdeka!!!


Share:

Sekilas Saja

Saat memberi kata sambutan di Launching Yayasan Aku dan Sukarno 1 Juni 2016, Gedung Juang.

Hidup adalah tujuan untuk Mengikuti Kristus.
Bekerja bagiku adalah Hobi.
Belajar adalah suatau kesenangan.

Seorang perempuan yang sangat simple namun sangatlah memiliki lidah yang tajam kata
mereka yang tidak memiliki visi-misi dengan saya. Namun juga memiliki hati yang kata mereka sangat baik, pengasih dan penolong bagi mereka yang memiliki visi misi yang sama dengan saya. Hidup itu ada ditangan anda mau dibentuk seperti apa...?tergantung dengan pikiran dan hati yang anda miliki. Oleh sebab itu saya memilih untuk selalu memelihara hati dan pikiran berdasarkan kepercayaan. Seorang perempuan wajib memiliki visi-misi dalam hidup, supaya perjalanan hidup itu tidak membosankan dan tetap teguh akan suatu hal yang ingin dicapai. Moto Hidup saya adalah "Berpikir Kedepan Tapi Jasmerah" artinya bahwa kehidupan harus tetap maju dengan tidak melupakan sejarah yang pernah diciptakan, sehingga itu menjadi guru,penasehat, dan strategi ke kekehidupan selanjutnya. 
Share:

Selasa, 04 Oktober 2016

Inggit Garnasih Ibu Negara Indonesia Pertama


Inggit Garnasih Ibu Negara Indonesia Pertama
“Sebagai istri yang menyokong suaminya dalam pergerakan inggit bukanlah sekedar ibu rumah tangga, sosoknya inspirasi bagi sukarno”ucar Tito (ahli waris Inggit Garnasih).
Lalu siapakah Inggit Garnasih.? Tentu semua orang sudah paham dan mengetahui siapa beliau. Seorang perempuan yang cantik parasnya lahir di desa Kemasan 17 Februari 1888 Kecamatan Banjar kebupaten Bandung Jawa Barat. Gadis tercantik diantara teman-teman seusianya bahkan pada saat itu ada lelucon “Mendapat Senyuman dari Garnasih ibarat mendapat uang seringgit” kutipaan buku Biografi Inggit Sukarno:Perempuan dalam hidup sukarno karya Reni Nuryarti 2007.
Pertemuan Sukarno dan Inggit berawal dari surat tokoh pergerakan nasional, Tjokroaminoto pada tahun 1921. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Sukarno yang akan bersekolah di Techniche Hoogoeschool (yang sekarang kita kenal dengan ITB) agar dapat tinggal dirumah Ibu Inggit. Pada saat itu Inggit memiliki seorang suami H.Sanoesi yang kemudian ia memberikan kamar depan rumah mereka untuk ditinggali oleh Sukarno, juga pada saat itu Sukarno beristrikan Siti Oetari yang tak lain ialah putri dari Tjokroaminoto sendiri. Berjalannya waktu saat itu Inggit melihat perbedaan dunia yang jauh antara Sukarno dan Oetari dimana “yang seorang kekanan, yang seorang kekiri, yang seorang sibuk membaca, belajar bertekun yang seorang main simbang (permainan tradisional) atau main lompat-lompatan di depan halaman rumah” ujar Inggit dalam nukilan Istri-Istri Sukarno Karya Reni Nuryanti 2007. Menurut saya bahwa Sukarno tentu membutuhkan teman diskusi, lawan bicara politik juga kawan seperjuangan dan ini didapatkannya bersama Ibu Inggit tak heran jika dalam buku biografi Inggit Sukarno kita dapat membaca bahwa terkadang sukarno dan Inggit selalu bercengkrama bahkan hinggah tengah malam dari sinilah mulai tumbuh benih benih cinta. Tepat pada tanggal 24 Maret 1923 Sukarno resmi melamar Inggit pada H.Sanoesi usai masa Iddah. Demikian sekilas mengenai pertemuan seorang Bung karno dengan Ibu Inggit Garnasih.
Ditengah keriuhan rentetan dan kepadatan acara Tribute to Sukarno yang diselenggrakan pada tanggal 30 September 2016 di Rumah Ibu Inggit Garnasih, Bandung Jawa Barat oleh kaum muda sukarnois sebagai wujud kekaguman dan cinta akan segenap pemikiran-pemikiran revolusioner putra Sang Fajar. Dalam perhelatan tersebut disuguhi dengan musik tradisional, tari-tarian, prolog dan diskusi kebangsaan. Sesi yang sangat menarik perhatian saya dimana seorang wanita bernama ( datang membawa nampan ditangan melangkah dengan pasti penuh hati seirama mengikuti alunan musik yang dimainkan hingga sampai didalam tenda acara. Seorang wanita yang mengenakan kebaya bermotif bunga-bunga yang melambangkan keanggunan serta kecantikan ibu Inggit. Sebuah tarian yang menceritakan perjuangan dan perjalanan Ibu Inggit dimasa perjuangan Sukarno mengusir penjajah di tanah air. Diatas nampan tersebut terdapat kopiah yang tak lain melambangkan Sukarno, sejumlah dupa yang dibakar. Setiap gerakan yang dilakukan oleh penari seperti melepas gelang,anting, kalung dan perhiasan lainnya lalu meletakkannya diatas nampan. Menurut saya ini melambangkan bahwa semasa hidup Ibu inggit ia menyerahkan seluruh hidupnya, harta dan seluruh yang dimiliki adalah hanya untuk Sukarno seorang juga membantu seluruh perjuangan yang hendak dilakukan oleh Sukarno dalam mencerdaskan dan mengusir para penjajah diatas air. Semua dilakukan tanpa pamrih penuh ikhlas dan senyum yang indah tersirat dari setiap ketukan nada dan gerakan yang dilakukan oleh penari.
Hal tersebut juga ditambahkan oleh Bung Tito saat selesai diskusi “dalam masa hidupnya Inggit bekerja keras mencari uang denga usaha kecil-kecilan seperti menjual bedak racikannya sendiri dan juga jamu. Ibu inggit sosok yang tegar justru dialah yang menjadi tulang punggung sehari-hari dalam rumah tangga juga membantu pergerakan Sukarno dalam kegiatan politik”. Seorang perempuan hebat yang tidak pamrih dan mengenal kata lelah dalam membantu dan menjadi kawan perjuangan Sukarno. Sifatnya yang sangat berdikari ini wajib dicontoh dan diteladani oleh segenap wanita-wanita Indonesia. Berhenti untuk terus berharap dan menggantungkan hidup kepada orang lain, berhenti untuk mengeluh akan sulitnya menjalani kehidupan, berhenti untuk mengatakan kata menyerah sebab kalimat-kalimat tersebut jauh dari mindsetnya seorang Inggit Garnasih. Akhir kata, kita sebagai generasi muda agar tidak melupakan sejarah jasa-jasa Ibu Inggit terkhusus bagi kaum wanita mampu meneladani sikap dan perjuangan beliau dapat dijadikan cermin kehidupan generasi sekarang.


Share:

HOT TOPIC

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support