Sejarah Singkat
(GmnI)
Gerakan
mahasiswa nasional Indonesia atau disingkat GmnI lahir sebagai hasil proses
peleburan dari 3 organisasi mahasiswa yang berazaskan Marhaenisme Ajaran Bung
Karno.
Ketiga organisasi itu adalah
1. Gerakan
Mahasiswa Marhaenis
2. Gerakan
Mahasiswa Merdeka
3. Gerakan
Mahasiswa Demokrat Indonesia
Proses
peleburan ketiga organisasi mahasiswa tersebut mulai tampak ketika pada awal
bulan September 1953. Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) melakukan
pergantian pengurus baru yang di ketuai oleh S.M. Hadi Prabowo.
Dalam
suatu rapat pengurus yang diselengharakan di gedung proklamasi, Jln. Pengagasan
Timur 56 Jakarta, tercetus keinginan untuk mempersatukan ketiga organisasi yang
seazas itu dalam satu wadah. Keinginan itu kemudian disampaikan kepada pimpinan
kedua organisasi yang lain dan ternyata mendapat sambutan positif.
Setelah
melalui serangkaian pertemuan penjajakan, maka pada rapat bersama tanggal 24
maret 1954 ketiga pimpinan ketiga organisasi mahasiswa yang diselenggarakan di
rumah dinas Walikota Jakarta Raya di jalan Taman Suropati. Akhirnya dicapai
sejumlah kesepakatan antara lain:
1. Setuju
melakukan Fusi
2. Wadah
bersama hasil peleburan adalah (GmnI)
3. Azas organisasi Marhaenisme Ajaran Bung
Karno
4. Sepakat mengadakan kongres 1 GmnI di
surabaya dalam jangka waktu 6 bulan setelah pertemuan tersebut.
Para
pimpinan ketiga organisasi yang hadir dalam pertemuan itu antara lain :
1. Dari Gerakan
Mahasiswa Marhaenis
- Wahyu
Widodo
- Sumagito
Masrukin
- Sri
Soemantri Martowignjo
2. Dari Gerakan
Mahasiswa Merdeka
- Slamet
Djaja Wijaya
- Slamet
Raharjo
- Heruman
3. Dari Gerakan
Mahasiswa Demokrat Indonesia
- S.M.
Hadi Prabowo
- Djawadi
Hadiprabowo
- Sulomo
Maka setelah itu tebentuklah GmnI sebagai
satu organisasi Perjuangan Mahasiswa Indonesia yang berjiwa patriotis dan
nasionalis.
Pengertian
Dasar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
Sebagai
ORGANISASI PERJUANGAN
GmnI lahir dengan indentitasnya yang
hakiki sebagai “Organisasi Perjuangan yang berlandaskan Ajaran Bung Karno”.
Untuk itu ada beberapa prinsip perjuangan
yang harus tetap melekat dalam diri GmnI dan menjadi watak dasar perjuangan
GmnI yakni:
1. GmniI
berjuang untuk rakyat
2. GmniI
berjuang bersama rakyat
A. Makna
“ Gerakan” dalam nama GmnI
GmnI
adalah suatu organisasi Gerakan atau dalam bahasa asing disebut “Moevement”.
Karena Gerakan GmnI dilakukan oleh sekelompok manusia yang berstatus
“mahasiswa” maka GmnI disebut juga sebagai suatu “Student Moevement”.
Adapun yang dimaksud “Gerakan” adalah
suatu usaha atau tindakan yang dilakukan dengan sadar dan sengaja oleh
sekolompok manusia dengan menggunakan semua potensi yang ia miliki
(Sosial,Politik,Ekonomi,Kebudayaan, dll) atau yang ada di dalam masyarakat dengan
tujuan untuk melakukan pembaharuan-pembaharuan terhadap system masyarakat agar
terwujud suatu tatanan masyarakat yang dicita-citakan bersama.
B. Makna
“mahasiswa” dalam GmnI
GmnI
adalah organisasi mahasiswa. Sebagai konsekuensi dari sifat ini, maka yang
boleh menjadi anggota GmnI hanyalah mereka yang berstatus mahasisswa.
Namun demikian tidak semua mahasiswa-mahasiswi
bisa menjadi anggota GmnI, hanya mereka
yang mau berjuang atau insan mahasiswa
pejuang. Tentu yang dimaksud dengan mahasiswa disini adalah mereka yang
berjuang atas dasar Ajaran Bung Karno.
C. Makna
“nasional” dalam GmnI
GmnI
adalah organisasi yang berlingkup nasional. Artinya bukan organisasi
kedaerahan, keagamaan, kesukuan, ataupun golonganyang bersifat terbatas.
Makna
nasional juga mengandung pengertian bahwa yang diperjuangkan oleh GmnI adalah
kepentingan nasional. Sebagai organisasi yang berwatak nasionalis, maka
nasionalisme GmnI jelas nasionalis
kerakyatan.
D. GmnI
Bersifat Independent
GmnI
adalah organisasi yang bersifat independent dan berwatak kerakyatan. Artinya
GmnI berafiliasi pada kekuatan politik manapun dan berdaulat penuh dengan
prinsip percaya pada kekuatan sendiri. Independent bukan berarti netral sebab
GmnI tetap akan berpihak pada rakyat tertindas (kaum marhaen) dan GmnI selalu
pro-aktif dalam membela dan memperjuangkan kepentingan rakyat tertindas (kaum
marhaen).
E. GmnI
adalah organisasi kader dan organisasi massa
GmnI
adalah organisasi kader dan organisasi massa, artinya GmnI merupakan wajah
pembinaan kader-kader bangsa. Dan dalam perjuangan itu kader GmnI senantiasa
menyatu dengan berjuta-juta rakyat tertindas (kaum marhaen). GmnI tidak
berjuang sendirian tetapi harus dan selalu bersama-sama serata untuk seluruh
rakyat, karena doktrin perjuangan GmnI menggariskan demikian.
F. GmnI
adalah organisasi perjuangan dan perjuangan terorganisir
GmnI
merupakan organisasi perjuangan dan merupakan gerakan perjuangan yang
teroganisir. Artinya gerakan perjuangan harus menjadi jiwa, semangat atau roh
GmnI. Dan segala tindak perjuangan GmnI harus teroganisir yakni senantiasa
mangacu pada doktrin perjuanganyang menjadi azas GmnI.
G. Tujuan
perjuangan GmnI
Sebagai
organisasi gerakan perjuangan, yang menjadi tujuan perjuangan adalah Mendidik
Kader Bangsa untuk dan demi terwujudnya masyarakat Pancasila yang sejati.
Rakyat tertindas (kaum marhaen) dapat terselamatkan dari bencana Kebodohan,
Kemiskinan, Keterbelakangan, serta terhindar dari berbagai upaya dan bentuk
penindasan.
MARI BERGABUNG BERSAMA KAMI UNTUK MENJADI
MAHASISWA YANG BERJIWA PATRIOTIS, NASIONALIS dan PROGRESIF REVOLUSIONER..!!!
PERNYATAAN
KESEDIAAN
MENJADI ANGGOTA GmnI
Saya yang
bertanda tangan di bawah ini:
NAMA :_______________________
TEMPAT/TGL LAHIR :_______________________
ALAMAT :_______________________
:_______________________
Telp.____________________
FAKULTAS :_______________________
UNIVERSITAS :_______________________
Menyatakn
dengan penuh kesadaran, patriotisme cinta tanah air merasa terpanggil dan siap
berjuang membela kebenaran rakyat melarat (kaum marhaen) melalui wadah Gerakan
mahasiswa nasional Indonesia berazaskan Marhaenisme serta bersedia menaati
peraturan organisasi (AD/ART).
“Selama
masih ada ratap tangis di gubung-gubung, selama masih ada rakyat miskin, selama
masih ada ketidakadilan, selama masih ada penindasan dalam masyarakat, maka
perjuanganmu belum lagi usai”..!!!
UNIVERSITAS
NASIONAL JAKARTA
Satoe
bangsa mendidik dirinya sendiri……….
Satoe bangsa mendidik anak-anaknya di
dalam djiwanya sendiri.
Bangsa budak bukan mendidik anak-anaknya
di dalam roh penghambaan dan pendjilatan……….
Bangsa
orang merdeka mendidik anak-anaknya di dalam djiwa dan semangat kemerdekaan.
Soekarno
Dibawah
Bendera Revolusi Jilid 1
0 komentar:
Posting Komentar